Jumat, 07 Juli 2017

Dibalik kelezatan Sate Maranggi


Teenspire - Sate Maranggi, memang sudah tak diragukan lagi kelezatannya. Kuliner khas kota Purwakarta ini selalu menjadi incaran para wisatawan daerah karena bumbunya yang "nagih" dan daging yang empuk, berbeda dengan sate pada umumnya.

Banyak sekali sumber yang menjelaskan soal asal-muasal Sate Maranggi. 


Konon ratusan tahun lalu, Mak Ranggi sangat dikenal dengan kelezatan sate yang dijualnya di daerah Cianting, Purwakarta. Sehingga secara tak sengaja sampai sekarang, ketika menyebutkan sate, pasti masyarakat mengakhirinya dengan sebutan 'Maranggi'.

Versi lain menjelaskan bahwa Sate Maranggi berasal dari para pendatang China yang menetap di Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat atau para pendatang yang hidup di tengah-tengah masyarakat Sunda.

Karena itu, awalnya Sate Maranggi bukan menggunakan daging sapi atau kambing seperti sekarang ini, tetapi menggunakan daging babi. Salah satu dugaan Sate Maranggi berasal dari China karena bumbu rempah yang digunakan Sate Maranggi persis dengan dendeng babi dan dendeng ayam yang dijual di Hongkong, China dan Taiwan.



Setelah bertransformasi dan terjadi asimilasi di mana seiring dengan berkembangan budaya dan ajaran Islam masuk ke tanah Jawa, banyak penduduk yang menjadi mualaf. Dalam ajaran Islam memakan daging babi hukumnya haram. Oleh karenanya kemudian Sate Maranggi berubah menjadi daging sapi sebagai bahan dasarnya.



Load comments

0 komentar